30 Agustus 2009

Ayo Kendalikan Emosimu, Jangan Asal Marah-Marah!!!!!!


Marah merupakan salah satu emosi manusia yang normal, dan kadang-kadang menyehatkan. Akan tetapi jika kemarahan itu tak terkendali, maka dapat menimbulkan masalah hubungan di tempat kerja, dan keluarga.

Banyak orang bilang kalau menyimpan emosi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat pecah sewaktu-waktu dan bisa melakukan hal-hal yang lebih parah dari orang yang rutin emosian. Oleh sebab itu sebaiknya bila ada rasa marah atau emosi sebaiknya segera dihilangkan atau disalurkan pada hal-hal yang tidak melanggar hukum dan tidak merugikan manusia lain.

Beberapa ciri-ciri orang yang tidak mampu mengendalikan emosinya :
1. Berkata keras dan kasar pada orang lain.
2. Marah dengan merusak atau melempar barang-barang di sekitarnya.
3. Ringan tangan pada orang lain di sekitarnya.
4. Melakukan tindak kriminal / tindak kejahatan.
5. Melarikan diri dengan narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, dsb.
6. Menangis dan larut dalam kekesalan yang mendalam.
7. Dendam dan merencanakan rencana jahat pada orang lain.

ini dia Beberapa Cara Untuk Meredam Emosi yang ada dalam diri kita masing-masing :

1. Rasakan Yang Orang Lain Rasakan

Cobalah bayangkan apabila kita marah kepada orang lain. Nah, sekarang tukar posisi di mana anda menjadi korban yang dimarahi. Bagaimana kira-kira rasanya dimarahi. Kalau kemarahan sifatnya mendidik dan membangun mungkin ada manfaatnya, namun jika marah membabi buta tentu jelas anda akan cengar-cengir sendiri.

2. Tenangkan Hati Di Tempat Yang Nyaman

Jika sedang marah alihkan perhatian anda pada sesuatu yang anda sukai dan lupakan segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri seperti taman, pantai, kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin tempat yang cocok bagi anda. Jika emosi agak memuncak mingkin rekreasi untuk penyegaran diri sangat dibutuhkan.

3. Mencari Kesibukan Yang Disukai

Untuk melupakan kejadian atau sesuatu yang membuat emosi kemarahan kita memuncak kita butuh sesuatu yang mengalihkan amarah dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan dapat membuat kita lupa akan masalah yang dihadapi. Contoh seperti mendengarkan musik, main ps2 winning eleven, bermain gitar atau alat musik lainnya, membaca buku, chating, chayang-chayangan dengan kekasih pujaan hati, menulis artikel, nonton film box office, dan lain sebagainya. Hindari perbuatan bodoh seperti merokok, make narkoba, dan lain sebagainya.

4. Curahan Hati / Curhat Pada Orang Lain Yang Bisa Dipercaya

Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita mungkin dapat sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak kita percayai untuk mencegah curhatan pribadi kita disebar kepada orang lain yang tidak kita inginkan. Bercurhatlah pada sahabat, pacar / kekasih, isteri, orang tua, saudara, kakek nenek, paman bibi, dan lain sebagainya.

5. Mencari Penyebab Dan Mencari Solusi

Ketika pikiran anda mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar masalah yang anda hadapi dan apa saja kira-kira jalan keluar atau solusi masalah tersebut. Pilih jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada. Mungkin itu semua akan secara signifikan mengurangi beban pikiran anda.



6. Ingin Menjadi Orang Baik

Orang baik yang sering anda lihat di layar televisi biasanya adalah orang yang kalau marah tetap tenang, langsung ke pokok permsalahan, tidak bermaksud menyakiti orang lain dan selalu mengusahakan jalan terbaik. Pasti anda ingin dipandang orang sebagai orang yang baik. Kalau ingin jadi penjahat, ya terserah anda.

7. Cuek Dan Melupakan Masalah Yang Ada

Ketika rasa marah menyelimuti diri dan kita sadar sedang diliputi amarah maka bersikaplah masa bodoh dengan kemarahan anda. Ubah rasa marah menjadi sesuatu yang tidak penting. Misalnya dalam hati berkata : ya ampun.... sama yang kayak begini aja kok bisa marah, nggak penting banget sich...

8. Berpikir Rasional Sebelum Bertindak

Sebelum marah kepada orang lain cobalah anda memikirkan dulu apakah dengan masalah tersebut anda layak marah pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang karena diliatin sama orang lain jadi marah dan langsung menegur dengan kasar mengajak ribut / berantem. Masalah sepele jangan dibesar-besarkan dan masalah yang besar jangan disepelekan.

9. Diversifikasi Tujuan, Cita-Cita Dan Impian Hidup

Semakin banyak cita-cita dan impian hidup anda maka semakin banyak hal yang perlu anda raih dan kejar mulai saat ini. Tetapkan impian dan angan hidup anda setinggi mungkin namun dapat dicapai apabila dilakukan dengan serius dan kerja keras. Hal tersebut akan membuat hal-hal sepele tidak akan menjadi penting karena anda terlalu sibuk dengan rajutan benang masa depan anda. Mengikuti nafsu marah berarti membuang-buang waktu anda yang berharga.

10. Kendalikan Emosi Dan Jangan Mau Diperbudak Amarah

Orang yang mudah marah dan cukup membuat orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah. Santai saja dan cuek terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup anda adalah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali adalah musuh besar anda dan jika perlu mintalah bantuan orang lain untuk mengatasinya.

11. Relaksasi

• Bernapaslah menggunakan diafragma perut. Pernapasan dada tidak akan membuat Anda rileks.
• Ambil napas dalam-dalam dan tenangkan diri Anda dengan berkata: “rileks” atau “tenanglah”
• Gunakan imajinasi. Bayangkan suasana yang menyenangkan atau menenangkan Anda. Misalnya berbaring di padang rumput hijau.
• Putar musik yang lembut atau suara-suara alami.


12. Restrukturisasi Kognitif

Bahasa mudahnya adalah mengubah cara berpikir. Orang yang marah cenderung untuk mengumpat, mengucapkan sumpah serapah dan mengutuk. Dia cenderung melebih-lebihkan sesuatu dan mendramatisir keadaan.
Hati-hati menggunakan kata “selalu” atau “tidak pernah” pada orang lain. Contohnya, “kamu selalu boros menggunakan uang belanjaan” atau “kamu tidak pernah peduli pada anak-anak.” Kata-kata tersebut akan membuat orang lain tersinggung dan tidak mau diajak bekerja sama untuk menyelesaikan sumber kemarahan. Kemarahan cenderung membuat kita bertindak tidak rasional. Karena itu kendalikan kemarahan dengan akal atau rasio Anda.

13. Pemecahan Masalah

Kadang sumber kemarahan kita adalah persoalan hidup. Sikap yang terbaik adalah menghadapi persoalan tersebut dengan tenang. Kemarahan justru akan membuat situasi semakin rumit. Buatlah rencana untuk menyelesaikan masalah itu, kemudian periksa kemajuannya. Jika kemajuannya sangat lambat, jangan cepat-cepat menghukum diri sendiri. Jika Anda sudah bersungguh-sungguh mengatasinya, maka tidak ada alasan lagi untuk menjadikan persoalan itu sebagai sumber kemarahan.

14. Dengarkan Kritik

Orang yang marah itu mudah sekali membuat kesimpulan, yang sering kurang akurat. Jika hati sedang panas, maka langkah terbaik adalah tidak segera memberi tanggapan pada orang lain. Berdiam dirilah selama beberapa saat. Simak ucapan orang lain dengan cermat, supaya tidak gegabah memberi jawaban yang salah. Lumrahnya, orang yang dikritik pasti akan membantah dan menyerang balik. Tapi sebaiknya Anda mendengarkan dengan sabar. Pahamilah maksud yang disampaikan oleh orang lain di balik kata-katanya yang pedas. Itulah kesempatan bagi Anda mendengarkan pendapat yang paling jujur dari orang lain terhadap Anda, tanpa dibungkus dengan kata-kata manis untuk menyenangkan Anda.

15. Gunakan Humor

Humor dapat menurunkan ketegangan. Humor juga dapat membantu kita memperoleh perspektif yang seimbang. Meski begitu, Anda harus berhati-hati supaya humor yang Anda lontarkan itu tidak melecehkan atau mengolok-olok orang lain. Selain itu, hindari menggunakan sumber kemarahan sebagai bahan olok-olokan. Itu akan membuat orang lain tersinggung karena menganggap Anda tidak menganggap serius persoalan yang sedang dihadapi.

16.Ubah Lingkungan Anda

Keadaan sekitar dapat menyebabkan Anda cepat murah. Contohnya, Anda bekerja di tengah kebisingan pabrik. Itu membuat Anda akan mudah tersulut oleh kemarahan.
Bebaskan Anda dari lingkungan yang “menjebak” Anda. Ciptakanlah “masa tenang”. Contohnya, seorang ibu yang pulang dari kantor membuat aturan tidak boleh ada yang mengganggu selama 15 menit pertama dia sampai di rumah. “Masa tenang” ini memberi kesempatan sang ibu melepaskan semua beban yang dibawanya dari tempat kerja. Saat teduh juga dapat menjadi metode yang ampuh untuk mengendapkan diri.

17.Cari Waktu


Jika Anda ingin membahas satu hal yang sangat penting dan berpotensi menimbulkan pertengkaran, sebaiknya cari waktu yang tepat. Jika Anda atau pasangan Anda sedang kelelahan atau tidak enak badan, sebaiknya hindari untuk membahas soal itu.

18. Lakukan Konseling


Jika Anda menilai tingkat kemarahan Anda sudah tak terkendali, sebaiknya Anda melakukan konseling. Ini jauh lebih baik daripada Anda membiarkannya sehingga kemarahan itu merusak relasi Anda dengan orang lain

Di sisi lain, tidak selamanya menahan kemarahan berakibat positif. Ada juga potensi masalah pada orang-orang yang tidak bisa menyatakan kemarahannya, bahkan mungkin menyimpannya. Marah memang lebih sering menimbulkan hal-hal negatif, walau sebenarnya dapat menimbulkan respon yang positif.
So selamat mencoba!!!

(dari berbagai sumber)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda